Friday, March 31, 2017

Tentang Isi Kepala


Organ tubuh yang berperan penting bagi berlangsunya sebuah pusat kendali, yang bisamengendalikan ini itu, yang membuat perbedaan pandangan antara satu sama lain, yang membedakan antara manusia dan hewan. Terkadang aku hanya menggunakannya dikala menghadapi suatu permasalahan yang di anggap membebani dan mempengaruhi bagi kehidupan ku pribadi.
Selalu setiap hari berfikir, memikirkan hal-hal yang berbau hasrat.
Hanya berfikir, tak lebih.
Makanya keadaanku begini-begini saja.
Sebenarnya aku selalu berfikir mengenai tujuan-tujuan yang di anggap penting bagi kehidupan pribadi. Mengenai bagaimana harus menjalani hidup dari hari ke hari, mengenaibagaimana caranya menjadi seseorang yang di anggap ada oleh Orang-orang, bagaimana membuat diri ini terlihat dan selalu di lihat oleh lingkungan.

                Selalu hari demi hari aku berfikir bagaimana membawa diri ini menjadi itu.
Untuk menjadi maju, sebenarnya aku sudah tertinggal di bandingkan dengan teman-temanku yang lebih dahulu menata hidupnya untuk masa depan yang lebih baik.
Tak perlu muluk-muluk, tak perlu munafik, tak perlu berdusta untuk mengungkapkan kebenaran yang ter alami pada diri ini, memang begini adanya. Bagaimana mengolah raga ini menjadi hal yang bisa membuat lebih dibandingkan yang ada saat ini? Setiap hari aku selalu membaca sebuah karangan Motivasi dari berbagai narasumber terkenal, tapi bagaikan sebuah omong kosong belaka, membaca seuah tulisan yang tak bisa mempengaruhi jiwa ini menjadi lebih terbakar.
                Ada cara lain? Seperti pergi ke sebuah kota menggunakan pesawat, tanpa harus menunggu Bis di pangkalan, tanpa harus merasakan panasnya matahari?
Tapi bukan cara instan yang ku maksud, sudahlah lupakan kau takan memahaminya.
Hanya segelintir orang yang mengerti akan hal yang ku alami, dan itupun dengan penderitaan yang sama, sekitar 3:2.5
Ada yang mengatakan bahwa kenikmatan akan kita rasakan jika kita mensyukuri apa yang ada pada diri kita, entah itu sebuah kata-kata motivator atau ucapan segelintir orang yang tidak mempunyai tujuan atau dia yang sudah merasa cukup dengan apa yang dia dapat?
Enyahlah, kalian tidak berguna, bukan ku sombong, tapi itu tak membuat merubah segalanya.
Yang berlari saja belum tentu bisa mengejar kereta, apa lagi jika diam.
                Pernah sesekali ingin memecahkan bulatan kecil yang di hiasi rambut-rambut dalam tubuh manusia,  tapi bukan pilihan, seperti putusnya rel kereta yang kemudian tak berguna,hanya akan menjadi sampah.

Ah, sudahlah, mungkin aku sedang dalam kebingungan, intinya sedang tak ada yang mengerti akan raga ini, diriku sendiri saja tidak mengerti akan keadaanku, apalagi dirimu, kamu !
Share:

2 comments:

  1. Sepertinya ada ingin membenturkan kepala anda ketembok. Apa perlu dorongan? Ekekkekeke

    ReplyDelete