Akhir-akhir ini sangat ramai di berita-berita
televisi mengenai kabar hilangnya anak yang rata-rata usianya masih belia,
kemudian tiba-tiba di temukan sudah tewas, dengan keadaan tubuh yang banyak
jaitan seperti seorang yang telah mengalami operasi, tak lama kemudian si anak
tersebut meninggal.
Ada juga kabar yang mengkhawatirkan lagi
selain kasus di atas, banyaknya pelaku Pedofilia atau bahasa kerennya “Predator
anak” yang sedang berkeliaran kesana kemari mencari mangsa, rata-rata mangsa
mereka masih berusia belia, sekitar 6-9 tahunan, bahkan ada yang masih balita.
Sebenarnya apa tujuan mereka melakukan hal
tersebut, apakah sudah tidak ada lagi wanita dewasa yang mau dengannya, ataukah
dia merasa bosan dengan wanita dewasa sehingga melakukan hal keji terhadap
seorang anak ang gigi susunya saja belum tumbuh.
Banyak
masyarakat berkomentar mengenai kasus-kasus pedofilia terhadap anak yang sedang
ramai beredar.
Ada yang mengatakan bahwa seorang pedofilia
itu seorang yang mengalami kelainan jiwa, terutama kelainan terhada seks yang
dimana kemampuan seksnya melebihi batas normal, jadi biasanya seseorang seperti
ini sudah terlalu bosan dengan seks yang dia rasakan yang sensasinya gitu-gitu
aja, sehingga dia mencari sebuah sensasi baru, kenikmatan baru yang akhirnya
mencoba melakukan seks dengan anak-anak di bawah umur, mungkin dia rasa enak,
tapi jiwa si anak tersebut guncang, kelainan terhadap masa depan anak bisa saja
sangat terganggu, berakibat sangat fatal, si anak akan selalu mengingat kejadian
itu lagi dan lagi. Selain itu juga, akan ada stigma negatif terhadap anak
tersebut ketika dia beranjak dewasa, pasti masyarakat di sekitarnya akan
memandang dia seseorang yang hina, meskipun itu bukan keinginan dia, tapi
masyarakat melihat apa yang ada, apalagi masyarakat Indonesia hufthh... !
Ada juga pendapat masyarakat yang lebih
sederhana mengenai pedofilia, mungkin seseorang yang mempunyaikelainan seks
terutama pedofilia, dia melakukan hal itu bisa saja di karenakan “Titit”nya
terlalu kecil, sehingga dia tidak pede ketika ingin bercinta dengan wanita
dewasa, mungkin dia terlalu sering di hina atau di tertawakan, mungkin saja di
ludahi *Manusia macam apa kau dengan titit se ukuran jarum pentul, bagaimana
kau bisa memuaskanku, apa ibumu bercinta dengan se ekor plankton saat malam
pertamanya dan melahirkan dirimu? Mungkin seperti itulah gambaran seorang
pedofilia ketika bercinta dengan wanita dewasa, sehingga pada akhirnya seorang
pedofilia mengalami traumatic dan melampiaskan hal itu kepada wanita yang
kira-kira tidak menghinanya ketika bercinta dan dia bisa memuaskannya, dialah
seorang bocah-bocah di bawah umur yang masih belia tidak tahu apa-apa yang
dalam pikirannya hanya sebuah keseruan dalam bermain dan jajanan yang harus di
penuhi oleh kedua orangtuanya.
Entah apa maksud dan tujuan para pelaku
pedofilia tersebut, mungkin mereka sedang bersama tuhan yang lain, atau bersama
nabi yang lain yang ajarannya membawanya ke jalan yang menurut dia benar,
ataukah faktor ekonomi sehingga tak sanggup dengan wanita dewasa melampiaskan
kepada anak-anak, entahlah, hanya mereka dan tuhan yang tau, kita hanya bisa
menyaksikan berita di televisi yang sedang ramai mengenai pedofilia.
Nicw info gan
ReplyDeletepedofil lagi ngetrend
ReplyDeletekalau titi kecil coba pakai minyal lintah gan, atau mak erot, ada jaminan work tuh, yang sabar aja
ReplyDeletemantap sobat
ReplyDeleteKebanyakan nonyon animu jepung sih... kebayakan nonton yg mini kuwai kuwai ikah ikah qimucuih. Nggk kuat kali bayar pereq kemahalan, bisanya jajan permen donk uhh lolypop!
ReplyDeleteKebanyakan nonyon animu jepung sih... kebayakan nonton yg mini kuwai kuwai ikah ikah qimucuih. Nggk kuat kali bayar pereq kemahalan, bisanya jajan permen donk uhh lolypop!
ReplyDeletebahaya tuh gan kalo pedopil , mungkin gegara gak punya cewe haha
ReplyDelete